Nyonya Meneer yang Berdiri Sejak 1919, Akhirnya Tidak Sanggup Berdiri Lagi

Putusan pengadilan menyatakan perusahaan jamu legendaris PT Nyonya Meneer pailit. Pailit pada perusahaan ini disebabkan oleh pihak perusahaan tidak mampu lagi untuk menutup atau membayar hutang perusahaan. Ceritanya sangat panjang dan penuh kenangan di Indonesia.

Nama jamu “Nyonya Menil” memang sangat melegenda. Setidaknya generasi 1990-an dan 2000-an. Slogannya yang terkenal adalah “didirikan pada tahun 1919”. Pabrik jamu yang berbasis di Semarang, Jawa Tengah ini pernah menjadi salah satu perusahaan terbesar di Indonesia.

Namun, pada Kamis 3 Agustus 2017, Pengadilan Negeri Semarang kemarin menyatakan pailit pada PT Nyonya Meneer. Pabrik jamu yang didirikan pada tahun 1919 itu pun mulai merosot dan akhirnya pailit.

Lahir di Sidoarjo tahun 1895, lahirlah Menir keturunan Tionghoa Lauw Ping Nio. Nama Ménir yang disandangnya bukan karena dia adalah istri dari Meneer Belanda, melainkan dari nama beras menir, butiran halus sisa beras yang ditumbuk. Ketika mengandung meneer, sang ibu sangat ingin makan nasi ini sehingga anak ketiga dari lima bersaudara itu kemudian diberi nama Menir. Karena pengaruh bahasa Belanda, kata menir akhirnya ditulis sebagai "Meneer".


Awalnya, PT Nyonya Meneer adalah sebuah perusahaan kecil bernama Jamu Cap Potret Nyonya Meneer. Berdirinya pabrik jamu ini berawal dari keterbatasan Meneer yang lahir dengan nama Lauw Ping Nio. Pada awal 1900-an, suami Ny. Meneer jatuh sakit.

Berbagai obat mahal diberikan kepadanya, tetapi dia tidak pernah sembuh. Akhirnya, terlepas dari batasan dan kekhawatiran waktu, Nyonya Meneer mencampurkan berbagai bumbu dan rempah-rempah untuk diminum suaminya. Pengobatannya ini berhasil memulihkan kondisi suami tercinta.

Setelah suaminya sembuh, Ibu Meneer sering membantu kerabat dan tetangga di dekat rumahnya yang kebetulan sedang sakit. Misalnya sakit kepala, demam, pilek, dan penyakit ringan lainnya.


Dari situ Nyonya Meneer mulai membuat jamu. Setelah itu, perusahaan jamu tersebut diturunkan secara turun temurun kepada anak cucu. PT Nyonya Meneer mengalami kemajuan pesat pada tahun 1990-an. Produknya dijual ke dunia internasional seperti Asia, Eropa, Amerika dan beberapa negara termasuk Malaysia, Jepang, Korea, Singapura, Taiwan dan China.

Produk-produk populer di pasaran antara lain Galian Putri, Jamu Sariawan, Amurat, Sakit Kencing, Wanita Sehat, Pria Sehat, Galian Rapet, Bibit (Untuk dapat hamil), Mekar Sari, Jamu Pasca Bersalin, Awet Ayu, Gadis Remaja, dll. 

Dari tahun 1984 hingga 2000-an, perusahaan mengalami masalah internal. Dari perebutan kekuasaan hingga permintaan cuti berbayar hingga pemogokan pekerja.

Puncaknya, pada tahun 2017, PN Semarang PT PN Semarang menyatakan Nyonya Menia pailit. Produsen jamu itu digugat pailit oleh PT Nata Meridian Investara. Perusahaan beroperasi dengan piutang tak tertagih sebesar Rp 8,9 miliar.






Posting Komentar

0 Komentar